Powered By Blogger

Thursday, December 12, 2013

Social Media dan Digital Learning

Gambar 1.1 Evolusi Metode Pembelajaran
Sosial media dan digital Learning sedang booming nya nih di Indonesia, banyak sekali sosial media yang dipergunakan oleh kawula muda sampai orang tua. Sosial media marak dipergunakan untuk kita berhubungan dengan teman, keluarga, bahkan rekan kantor karena kemudahan dan kecepatannya dalam menyampaikan informasi. Banyak sekali situs penyedia sosial media, sebut saja twitter, facebook, dan situs share foto terpopuler instagram yang telah merajai situs sosial media. Untuk ber chatting ria, kita bisa menggunakan facebook chat, bbm, line, whatsapp, yahoo messenger, skype, dan masih banyak lagi. Disamping itu semua, sosial media bisa digunakan untuk kita mencari ilmu dan informasi yang biasa disebut juga dengan Digital Learning.

Apasih yang dimaksud Dengan Social Media dan Digital Learning? dan Apa Hubungannya?

Gambar 2.1 Vintage Social Media
Daritadi kita ngomongin social media dan digital learning, tapi apakah kamu tau arti dari sosial media dan digital learning? Social media adalah media online yang para penggunanya berpatisipasi dan bersosialisasi menggunakan internet, menarik bukan? Contohnya, jika kita mau kirim surat, kita tidak perlu mengirim surat melalui kotak pos. Karena sudah ada social media, kita bisa dengan gampangnya mengirim melalu facebook, email atau chat dengan aplikasi messenger yang banyak tersedia. Jika ingin bertatap muka dan berbicara dengan teman kita via internet, yang biasa disebut dengan video call, kita juga bisa menggunakan sosial media. Nah kalau digital learning sendiri nih, adalah metode pembelajaran dengan menggunakan barang elektronik atau internet. Untuk lebih jelasnya, bisa kita lihat di tulisan selanjutnya.







Bagaimana Cara Menggunakan Social Media dan Digital Learning Dengan Benar?

Gambar 3.1 Gambaran Bagaimana Buku Menjadi Barang Digital
Akhir-akhir ini banyak sekali orang menyalahgunakan penggunaan social media, ada diantara mereka yang memakai social media untuk men-fitnah, mencaci maki temannya, menyebarkan konten porno, dan masih banyak lagi. Tidak terkecuali para public figure di tanah air, ada beberapa dari mereka yang bertengkar via twitter. Contohnya (AG), bapak dari AG yaitu AD di hina oleh (sebut saja FA), dan memancing keributan di social media, sampai-sampai AG mengajak FA adu jotos di ring tinju. Sangat tidak ber-etika bukan? Oleh karena itu, patuhilah etika dalam ber social media dan jagalah norma-norma yang ada, kamu juga sebaiknya menajaga privasi dan mengisi identitas dengan jujur karena itu akan menjadi penilaian orang lain terhadap kamu. Menggunakan social media untuk digital learning, seperti post saya yang sebelumnya menjelaskan tentang gadgets, bahwa E - Book masuk dalam kategori digital learning dimana kamu membaca buku melalui gadget. Digital learning juga sering dipergunakan untuk pembelajaran siswa antar negara atau orang yang tinggal berjauhan dengan sekolahnya (Distance learning). Seperti salah satu universitas di Indonesia yaitu Universitas Terbuka yang sudah lama menggunakan metode digital Learning untuk distance learning ini. Digital learning tidak hanya mencakup untuk distance learning saja, tapi juga ketika kita menggunakan Google atau Wikipedia untuk mencari bahan pembelajaran, mencari video pembelajaran di Youtube, dan berdiskusi di social media itu juga termasuk digital learning. Untuk digital learning, jangan deh kamu menggunakannya untuk mencari hal-hal yang gak perlu di internet, seperti membuka konten pornografi, cara meng-hack komputer orang, dan cara-cara menyontek agar tidak ketahuan (sekarang lagi banyak tutorial mencontek yang efisien di internet, walau akhirnya tetep ketahuan juga hahaha). Walaupun itu termasuk “belajar”, tapi apa tujuan kamu yang sebenarnya dalam membuka konten itu? Jika membuka situs porno ketika kamu memang membutuhkannya di hubungan suami istri, ya mungkin boleh saja, atau jika kamu membuka situs belajar hack untuk kamu melindungi gadget kamu sih sah-sah saja. Tergantung dari penggunaan, oleh karena itu, gunakan lah digital learning dengan bijak.
Gambar 3.2 E-Book Termasuk Dalam Metode Digital Learning

Gambar 3.3 Contoh Ensiklopedia di Wikipedia
Dimana Saja Sih dan Kapan Kamu Bisa Pakai Metode Digital Learning dan Menggunakan Social Media?

Gambar 4.1 Contoh Diskusi di Skype
Sebenarnya kamu dapat menggunakannya kapanpun dan dimanapun. Contohnya ketika kamu mau berdiskusi dengan teman sekelompok kamu, tapi ketika itu hari sedang hujan sedangkan rumah kamu berjauhan dengan teman kamu. Apa yang bisa kamu perbuat? Gunakanlah social media, disitu kamu bisa share apa saja seperti konten foto, link, dan video ke teman kamu. Ketika kamu butuh diskusi dengan banyak orang, kamu juga bisa ber conference melalui chat maupun video call. Semua hal itu dapat dilakukan hanya dengan modal gadget dan sambungan ke internet, kamu tinggal duduk manis saja dirumah dan menunggu hujan reda sambil mengerjakan tugas dengan teman-teman kamu di social media.

Contoh Beberapa Situs Social Media dan Situs Untuk Digital Learning


Banyak sekali situs social media di dunia internet, untuk lebih jelasnya bisa kita lihat beberapa social media dibawah berikut ini:


Gambar 5.1 Logo Facebook
Facebook: Siapa yang tidak tahu raksasa social media Facebook, situs jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini digunakan hampir seluruh orang di dunia. Kita bisa melakukan apa saja disini seperti sharing foto/video, mencari teman lama, bermain games. Tapi yang terpenting adalah kita dapat belajar dan berdiskusi di fitur grup facebook yang sudah tersedia.
Gambar 5.2 Logo Twitter

Twitter: Situs jejaring sosial yang didirikan oleh Jack Dorsey ini, menurut saya adalah situs yang paling enak untuk menyebarkan apa saja. Seperti menyebarkan foto/video dan artikel bahan pembelajaran. Walaupun fitur Twitter tidak sebanyak Facebook, tapi Twitter memiliki keunggulan yaitu lebih cepat dan simple. Dengan sms saja kamu sudah bisa menerima mention dan mengirimkan tweet.

Gambar 5.3 Logo Wikipedia

Wikipedia: Wikipedia adalah ensiklopedia terbuka yang ada di internet, kamu gak perlu cari -cari di buku besar atau ke perpustakaan lagi. Dengan ini kamu jadi gak repot dan bisa lebih cepat mencari ilmu. Wikipedia juga menyediakan fitu edit, yang dimana kamu bisa membantu untuk menyempurnakan artikel yang ada di Wikipedia itu. Menarik bukan?
Gambar 5.4 Logo LinkedIn
LinkedIn: Didirikan oleh Reid Hoffman, situs ini biasanya digunakan untuk orang mencari kerja. Dengan menulis kebisaan dan bidang apa yang  kamu ingin geluti. Selain itu kita juga bisa mencari relasi di situs jejaring sosial yang bergelut di bidang profesional ini.

Gambar 5.5 Logo Blogger

Blogger: Blogger adalah situs yang menyediakan pembuatan blog sendiri, disini kamu bisa membaca artikel orang ataupun menulis artikel dan membuat pembahasan yang bertujuan untuk digital learning. Sangat disarankan kamu menulis artikel yang bertujuan memberi informasi kepada orang lain, tanpa menjadi plagiator tentunya.

Gambar 5.6  Logo WordPress

Wordpress: Sama seperti Blogger, Wordpress adalah situs penyedia pembuatan blog, hampir sama dengan Blogger, disini kamu bisa mencari, membaca dan menulis artikel.

Gambar 5.7 Logo Google
Google: Mesin pencari paling fenomenal di dunia, jika kamu ingin tahu sesuatu, apapun itu alangkah mudahnya kamu tinggal tanya saja sama mbah Google. Perusahaan yang juga menjadi pemilik dari Blogger ini, menyediakan situs pencarian yang ter-link dengan situs - situs di dunia. Kamu bisa mencari apa saja disini, tidak terkecuali dirimu juga mungkin ada di Google.

Gambar 5.8 Logo Skype
Skype: Kamu bisa ber-video call ria disini, bertatap muka dengan teman kamu melalui webcam dan chatting sepuasnya. Disini kamu juga bisa menelpon antar negara dan conference video dengan banyak orang.


Gambar 5.9 Logo Youtube

Youtube: Youtube menjadi situs video terpopuler sampai sekarang. Kamu bisa mencari video apa aja disini, seperti video tutorial, video tentang hewan, tumbuhan, pengetahuan alam, musik, dan masih banyak lagi.

Sumber Gambar:

http://laughingsquid.com/wp-content/uploads/2013/04/vintage-social-networking-640x512.jpg
http://www.technapex.com/wp-content/uploads/2013/07/digital-learning-infographics.jpg
http://socialmediatoday.com/sites/socialmediatoday.com/files/imagepicker/246411/ebook.jpg
http://www.ukoln.ac.uk/cultural-heritage/documents/briefing-48/html/fig-01.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu0l-Uth6OKe3A1sWwiEstpKgMp_ldvvN3E_RHzxZnsnPORO6lgfcaGOpDcM-AYy8ON2K5rA4D71obLS9DwxZ5Oxk8oSQje-S1QC2OZAK4uQzZI76rVfaUSkOIJiIsF5bPQvPXzr5AsPeI/s1600/google_logo.png
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4b/Skype_Logo.png
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/93/Solid_color_You_Tube_logo.png

Note: Saya tidak memiliki hak cipta atas konten video dan gambar dalam artikel ini, sepenuhnya foto dan video ini saya ambil dari google, youtube dan website/blog milik orang lain. Jika saya lupa atau tidak lengkap dalam memberikan sumber, saya minta maaf sebesar besarnya kepada  pemilik gambar dan video. Sepenuhnya artikel ini bertujuan untuk pengetahuan semata.

No comments:

Post a Comment