Gambar 1.1 Hydroponics |
Apakah itu Hydroponics/Hidroponik?
Hydroponic diambil dari kata Yunani yaitu hydro yang
berarti air dan ponos yang artinya daya. Hydroponic juga dikenal sebagai soilless culture yang artinya budidaya
tanaman tanpa tanah. Loh bagaimana bisa? Disini saya akan menjelaskannya, Hydroponic bisa dikatakan metode untuk mengganti tanah yang biasanya digunakan sebagai media tanam budidaya tanaman dan menggunakan air sebagai penggantinya.
Mengapa Menggunakan Hydroponic? Apa Perbedaannya Dengan Metode Budidaya Tanaman Biasa?
Mungkin banyak orang yang lebih memilih cara menanam biasa (Organik) karena mindset dari orang - orang yang menganggap cara menanam Hydroponic itu tidak aman dan menggunakan bahan kimia, itu salah besar. Menggunakan metode Hydroponic dan Organik bisa dibilang sama - sama aman. Tetapi Hydroponic memiliki lebih banyak keunggulan, diantaranya:
- Tidak memerlukan tanah: Kita tidak perlu mencari lahan atau menyewa tanah untuk menanam dengan metode ini, cukup air dan media tanam saja.
- Bebas dari bahan kimia: Hidroponik tidak menggunakan bahan kimia sama sekali, berbeda dengan cara penanaman organik yang notabene masih terkena bahan kimia walaupun sedikit
- Penggunaan nutrisi yang pas: Cara menanam Hydroponic menggunakan nutrisi yang dapat disesuaikan, jadi tanaman dapat tumbuh optimal dan kandungan gizi nya juga sangat baik karena nutrisi yang diberikan ke tanaman itu terkontrol sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan
Bagaimana Cara Membuat Tanaman Hydroponic?
Banyak cara dalam membuat tanaman hidroponik, dari cara yang sederhana sampai rumit. Ada cara yang menggunakan bahan2 selain tanah, ada juga yang menggunakan kotoran ikan. Menarik bukan? Ayo kita lihat cara membuatnya berikut ini.
Hidroponik Sederhana. Teknik ini sangat mudah dan bisa langsung kamu praktekan, saya pun baru tau setelah mencari cari nya di internet, ternyata teknik ini sangat gampang dan simple.
- Pembibitan: Menggunakan bibit hibrida sangat disarankan. Agar mutu buah/sayur yang dihasilkan lebih optimal
- Penyemaian: Saya mengutip dari cara yang dilakukan bapak Dodi, di blognya yaitu http://dodi-merangin.blogspot.com/2013/05/bercocok-tanam-dengan-cara-hidroponik.html karena saya sendiri juga belum pernah mencoba metode hidroponik ini hehehe. Penyemaian menggunakan sistem ini bisa dengan memakai bak dari kayu maupun plastik. Bak tersebut berisi pasir yang sudah terayak halus dan dicampur dengan kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Lalu semua bahannya dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Setelah itu masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiramannya hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering, jangan pas lagi basah2 ya. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar kalau pada bibitnya telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
- Media tanam: Siapkanlah media tanam, kalau gak ada media tanam mau ditanam dimana? hahaha. Media tanam bisa berupa apa saja asalkan mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, dan steril. Contoh contoh media tanamnya adalah gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi pot plastik, polibag, kantung plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
- Pupuk dan Nutrisi: Pemberian nutrisi dan pupuk sangat amat dibutuhkan untuk tanaman apapun, termasuk cara menanam hidroponik ini. Anda bisa meracik sendiri ataupun membeli nutrisi hidroponik di pasaran. Cara pemberian nutrisinya bisa dengan di siram manual pagi dan sore hari, atau jika kamu ingin lebih praktis kamu bisa tanam dengan sistem sumbu atau wick. Sumbunya bisa dari kapas, sumbu kompor atau kain bekas Sumbu ini akan mengalirkan nutrisi ke seluruh bagian tanaman.
- Perawatan: Ya sama seperti umum nya tanaman, harus dirawat. Cara merawatnya juga gak terlalu berbeda dengan cara menanam konvesional. Seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun, dan lainnya
Gambar 3.1 Contoh Sistem Tanam Menggunakan Wick/sumbu
Hidroponik Menggunakan Ikan
Gambar 3.2 Cara Kerja Aquaphonic Menggunakan Ikan |
Ada lagi nih yang baru, yaitu hidroponik menggunakan ikan, jadi ikan memberi makan tumbuhan-tumbuhan itu lalu tumbuhan memberi makan ikan itu, seperti gambar di atas. Aneh sih kedengerannya tapi jika kita pelajari lebih lanjut pasti kamu bakalan bilang "ooh ternyata begitu". Nah daripada ngomong panjang lebar, lebih baik kita lihat saja video berikut ini.
Siapa yang Sudah Memulainya?
Yaitu Pierre, siswa dari sekolah Del Oro di Loomis, California yang telah mencoba membuat hidroponik menggunakan metode aquaphonic, yang dimana ikan dan tumbuhan saling memberi makan dan memberi kehidupan. Banyak pujian yang dilontarkan dari teman maupun guru-guru disitu. Nah bagaimana dengan kamu? Sudahkah kamu membuat sesuatu yang berguna untuk bumi kita ini? Kalau belum ayo bergeraklah !
Dimana Kita Bisa Menanam nya?
Yaitu Pierre, siswa dari sekolah Del Oro di Loomis, California yang telah mencoba membuat hidroponik menggunakan metode aquaphonic, yang dimana ikan dan tumbuhan saling memberi makan dan memberi kehidupan. Banyak pujian yang dilontarkan dari teman maupun guru-guru disitu. Nah bagaimana dengan kamu? Sudahkah kamu membuat sesuatu yang berguna untuk bumi kita ini? Kalau belum ayo bergeraklah !
Dimana Kita Bisa Menanam nya?
Banyak tempat untuk kita bisa menanam tanaman hidroponik ini, seperti di pekarangan rumah, didalam kamar, di sekolah, di dalam kelas, mungkin juga di kamar mandi. Media tanam nya juga beragam, dari arang sekam, clay sampai pasir. Nah kali ini saya mau membahas media tanam dari metode hidroponik itu sendiri, biar kamu semua ada gambaran nih kalo mau menanam dengan metode ini pake bahan bahan apa aja, berikut macamnya.
1. Arang Sekam
Penggunaan media ini banyak dijumpai di Indonesia, karena bahannya yang mudah didapatkan, yaitu ampas padi. Arang sekam juga mampu memberikan hasil yang terbaik untuk produksi sayur mayur dan pembibitan aneka pohon
Gambar 4.1 Media Tanam Arang Sekam |
Gambar 4.2 Media Tanam Arang Sekam |
2. Spons
Spons biasanya digunakan untuk cuci piring, membersihkan jendela kamar, melap kaca mobil. Tapi perhatikan deh, jika didiamkan lama dan dibiarkan di alam terbuka kena hujan dan panas makan tumbuhlah lumut hijau dan ada juga rumput yang tumbuh. Hal itu membuktikan spons bisa menjadi media tanam untuk hidroponik, tapi jarang yang menggunakan media ini. Mungkin karena menjijikan? Who knows
Gambar 4.3 Media Tanam Menggunakan Sponge/Spons |
3. Expanded Clay
Expanded Clay adalah jenis tanah liat yang tidak biasa, tanah liat ini berisikan mineral penting bagi pertumbuhan tanaman muda. Cocok untuk penyemaian tanaman.
Gambar 4.4 Media Tanam Dengan Expanded Clay |
4. Rock Wool
Rock Wool adalah bahan non-organik yang pembuatannya menggunakan cara peniupan udara atau uap ke dalam batuan yang dilelehkan. Cara ini nantinya menghasilkan sejenis fiber yang memiliki rongga-rongga dengan diameter antara 6-10 mikrometer. Rock wool atau yang biasa disebut mineral wool mampu menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung pertumbuhan akar tanaman.
Gambar 4.5 Media Tanam Rock Wool |
5. Coir
Coir, apa itu coir? Bukan choir yang ada di paduan suara itu loh hahaha jayus. Tapi coir yang dimaksud adalah sabut kelapa yang katanya bagus digunakan untuk menyemai biji tumbuhan.
Gambar 4.6 Media Tanam Menggunakan Coir |
6. Perlite
Perlite adalah kaca vulkanik amorf yang memiliki kandungan air sangat tinggi, kaca ini dibentuk oleh hidrasi obisidian yang cocok untuk penetasan telur hewan dan mempercepat pertumbuhan tanaman dari bijinya.
Gambar 4.7 Contoh Perlite |
Gambar 4.8 Media Tanam Menggunakan Perlite |
7. Pumice
Asalnya dari batuan basalt, banyak terdapat di pantai yang di akibatkan oleh letusan gunung merapi beratus ratus tahun sebelumnya.
Gambar 4.9 Media Tanam Menggunakan Pumice |
8. Vermiculite
Vermiculite adalah sekelompok mineral yang memiliki struktur dari mika. Mereka diantaranya adalah silikat hydrous yang berasal dari perubahan semacam mika.
Gambar 4.10 Media Tanam Menggunakan Vermiculite |
9. Pasir
Media tanam yang umum kita jumpai nih, pasir bisa untuk pembenihan tanaman pantai dan pegunungan. Contoh tanaman pantai seperti buah kelapa dan biji kacang.
Gambar 4.11 Media Tanam Menggunakan Pasir |
10. Kerikil
Kerikil dapat digunakan untuk penanaman dalam rumah, jadi rumah kita gak kotor kan tuh karena kerikil bersifat padat kan. Kerikil selain gak kotor juga dapat memperindah interior rumah. Tapi harus diingat, tanaman yang bisa ditanam dengan metode ini hanya tanaman yang tahan terhadap air dan kebutuhan airnya tinggi saja loh.
Gambar 4.12 Media Tanam Menggunakan Kerikil |
11. Serbuk Kayu
Nah yang terakhir adalah serbuk kayu, serbuk kayu biasanya kan digunakan buat serbuk di hamster, kamu liat gak sih kalau makanan hamster kamu kayak wortel, dan sayuran lain gak habis? Nah nanti bakalan tumbuh tanaman kan dari makanan itu? Itulah efek dari kelembaban serbuk kayu ini, yang biasanya digunakan untuk tanaman yang memerlukan kelembaban yang tinggi misalnya jamur
Gambar 4.13 Media Tanam Menggunakan Serbuk Kayu |
Semua itu adalah media tanam dari metode hidroponik, nah bagaimana dengan tempat menanamnya? Sebenarnya sih kita bisa menanam dimana saja, jikalau kamu mau. Tapi disarankan menggunakan Greenhouse atau rumah kaca, mengapa? Disamping lebih aman dari binatang mengganggu, green house juga efektif untuk penanaman di segala musim, iklim, dan cuaca
Gambar 4.14 Greenhouse Sederhana |
Gambar 4.15 Greenhouse Skala Besar |
References and Sources:
Note: Saya tidak memiliki hak cipta atas konten video dan gambar dalam artikel ini, sepenuhnya foto dan video ini saya ambil dari google, youtube dan website/blog milik orang lain. Jika saya lupa atau tidak lengkap dalam memberikan sumber, saya minta maaf sebesar besarnya kepada pemilik gambar dan video. Sepenuhnya artikel ini bertujuan untuk pengetahuan semata.
No comments:
Post a Comment