
Pasalnya, dengan bermain game ini para kakek dan nenek tidak hanya dapat menikmati asyiknya permainan, namun secara tidak langsung juga mengolahragakan otak.
Tentu saja hal ini berdampak sangat bagus bagi kesehatan otak, karena diklaim mampu memperkecil kemungkinan pikun pada lansia.
Awal mula berkembangnya program ini adalah ketika Nintendo sukses menjual lebih dari 8,6 juta kopi game Brain Age, termasuk di antaranya 1,4 juta di Amerika Serikat (AS). Namun, kala itu Nintendo tidak mengklaim bahwa games ini baik bagi kesehatan otak. Justru hal ini dipertegas oleh seorang neuroscientist (ahli syaraf) Jepang, Ryuta Kawashima. Ia menyatakan bahwa latihan matematika, membaca dan musik dalam game merupakan bentuk latihan yang dapat memacu kemampuan otak.
Metode pelatihan yang disuarakan Kawashima tersebut ternyata sama dengan cara permainan yang ada di game Brain Age. "Games membantu seseorang untuk fokus dan meningkatkan kemampuan memori otak," ujar Lynn Lipton, nenek usia 67 tahun dari Poughkeepsie, New York yang telah mencoba game latihan otak ini.
Michael Scanlon, seorang ahli dari Universitas Stanford menambahkan bahwa game ini juga dapat mempertajam kemampuan mental, serta mencegah penyakit Alzheimer yang merupakan salah satu bentuk kepikunan akibat degenerasi otak.
No comments:
Post a Comment